Sebagaimana sudah diceritakan sedikit di Snorkeling di Bunaken, Kirana menang lomba menulis “Cerita Tentang Sahabat” yang diadakan perusahaan otomotif DAIHATSU. Kirana menulis tentang persahabatnnya dengan Vania. Ahamdulillah, menang juara 2 (untuk kategori anak), dan hadiahnya trip ke Manado. Vania juga ikut dapat hadiah, demikian pula Mama-nya Vania (dan Mama Kirana juga dong :D). Kami berada di Manado 24-27 Januari.
Hari pertama tour, kami diajak berkunjung ke outlet Daihatsu di Manado. Ternyata kami disambut oleh tarian tradisional, yaitu tarian kabasaran dan acara ramah tamah dengan tim Daihatsu Manado diiringi alat musik bambu dan kolintang.
Di antara situs-situs wisata yang dikunjungi (selain yang paliiing… penting, yaitu Bunaken, cerita n foto sudah diupload di sini), adalah Patung Yesus raksasa (katanya sih terbesar /tertinggi se-Asia dan ke-3 sedunia) yang letaknya masih di Manado cuma di dataran tingginya, menuju ke arah Tomohon.
Habis itu kami diajak ke Dataran Tinggi Minahasa. Di antara yang dikunjungi, Pagoda Tower, tempat ibadahnya orang Budha.Saya nggak sempat eksplorasi karena perut mencret sejak pagi, huhuhu, walhasil, yang saya cari pertama setiap tiba di tempat wisata, selalu toilet. Naseeeb…
Oiya, sebenarnya di perjalanan kami juga melewati daerah Pineleng, tempat dulu Imam Bonjol diasingkan oleh Belanda. Saya melihat sebuah jalan kecil di pinggir kiri, dengan gapura berbentuk ‘gonjong’ atau atap khas rumah gadang Minangkabau. Kata pemandu kami itu kalau masuk ke dalam jalan kecil itu sejauh 9 km, kita akan tiba di makam Imam Bonjol. Sayang ya kami nggak diajak ke sana. Tak jauh dari jalan bergapura itu, di sebelah kanan jalan besar, ada masjid Imam Bonjol yang katanya dulu dibangun oleh Imam Bonjol. Sayang juga kami nggak diajak brenti dan foto-foto di sana.
Selanjutnya, di daftar acara sih katanya mau diajak ke pembuatan rumah adat Minahasa di desa Woloan, tapi entah mengapa nggak jadi. Instead, kami diajak mengunjungi pasar tradisional di Tomohon. Kata Nyong Oni, local tour leader kami, di Manado, segala macam hewan dimakan, termasuk babi, tikus, kelelawar, anjing, ular, dll. Nah, si Nyong Oni dengan semangat 45 pengen kasih liat ke kami pasar yang jual semua hewan itu. Suer saya sampai hampir muntah. Padahal cuma berdiri di pinggir pasar. Kirana dan Vania dengan semangat ngikutin si Nyong Oni kemanapun dia pergi. Dan, Kirana dengan heboh berusaha menunjukkan ke saya foto-foto sadis yang diambilnya, oh noooo.. langsung saya huek-huek.