Reza senang sekali membaca komik (ilustrasi) di buku Amazing Parenting. Si pembuat komiknya keren banget, bisa menerjemahkan contoh-contoh kesalahan komunikasi dengan cara yang lucu. Para ortu kemungkinan akan ketawa-ketiwi membacanya dan berkata, “Hwaa..ini gue bangeeet..!” Hehehe…
Nah… ketika membaca komik di halaman 49, Reza spontan berkata sambil tertawa, “Ini kayak Mamaaa…!”
Hiks… jangan gitu dong Nak, kan sekarang Mama sudah (berusaha) bertobat 😀
Lalu, di halaman 154, ada cerita tentang dialog seorang bunda dan anaknya.
Si anak pinter, ranking dua, bercita-cita jadi dokter, tapi lelet matematika. Si bunda menasehati, “Kakak..hafalin dong tabel perkaliannya… bla..bla..” Si anak cuek dan bahkan mengatakan, “Kan aku udah juara dua, Maaa.. itu kan udah bagus?” Si bunda tambah spaneng dan ngomel, yang ujungnya, “…Gimana mau jadi dokter kalau kakak nggak pinter matematika..?!”
Saat membaca cerita itu, saya merasa kenal dengan si bunda itu. Dan… beberapa saat kemudian baru saya nyadar… lha yang diceritain Bunda Rani itu kan emang kasus saya! Hehehe… Wadoh, malu deh. Dialog di atas kayaknya wajar-wajar aja ya? Tetapi ternyata memiliki kesalahan yang berlapis-lapis. Apa itu? Baca analisisnya di buku bunda Rani yaaa.. 🙂
*untung kemudian setelah ikut pelatihan bunda Rani saya menyadari kesalahan dan sekarang Kirana pintar matematika, Alhamdulillah*
Saah satu endorsment untuk buku ini:
Orangtua adalah pendidik terpenting, tetapi paling tak tersiapkan. Pembentukan kemampuan orangtua untuk mendidik itu urgent, penting, dan fundamental. Buku ini bisa menjadi referensi menarik bagi orangtua dan calon orangtua.
(Anies Baswedan)
waa,,,, bagus bukunya… jadi pengen… 🙂
sepertinya menarik
@Sayekti dan Ayapunya… iya, emang bagus kok…hehe..*bukan sekedar promosi lho 🙂