
bukan iklan Li** lho 🙂
Kata sabar saya kasih tanda tanya, karena memang kata yang satu ini terkadang terasa ambigu. Ketika kita diam saja saat orang menghina atau mengatakan hal-hal yang bohong tentang diri kita, apa itu sabar? Ada seorang ada akhwat (dulu waktu SMP statusnya malah sahabat dekat saya), ia tak pernah membela saya (atau minimalnya menghibur) ketika saya dibully orang2 (dan orang2 itu adalah teman sekelompoknya si akhwat ini). Tapi ketika saya menulis klarifikasi atas kebohongan temen sekelompoknya dia itu, dengan fasih dia sodorkan kata-kata, “Nabi aja dulu dihina sabar, ga membalas.” Maksut loooo???
Padahal ya, demi menjaga pertemanan dengannya, saya selalu menahan diri untuk tidak membalas komen-komennya yang nyelekit itu; dan ini semakin membuat saya kesal: mengapa saya selalu saja berusaha menjaga perasaan teman, sementara si teman tak merasa perlu memikirkan perasaan saya? Rugi banget ya gue?!
Tapi, meski saya ‘rugi’, di saat yang sama saya juga beruntung karena melalui FB saya jadi kenal banyak orang hebat. Seorang bapak motivator terkenal (saya beruntung beliau bersedia jadi friend FB saya), memberi komen singkat di salah satu postingan saya, “if you get serious, you get stupid”.