Alhamdulillah, setelah melewati proses yang cukup panjang, lebih dari setahun, novel ini terbit juga. Ini karya pertama Kirana setelah melewati masa SD-nya. Dulu waktu masih SD, Kirana sudah menerbitkan 7 buku KKPK (ada yang sendiri, ada yang antologi). Lalu, ada 2 naskah yang terbengkalai (sudah tanda tangan kontrak, tapi belum juga diterbitkan, sampai sekarang; alasan penerbitnya: masalah pasar). Memang beberapa tahun terakhir penjualan buku konon semakin menurun. Apalagi sekarang, ada pandemi. Sungguh bersyukur, Diva Press tetap bersedia menerbitkan di masa sulit seperti ini.
Dengan niat membantu penerbit, saya mendorong Kirana untuk berjualan bukunya sendiri. Dia pun membuat konten-konten iklan di IG-nya, lalu mencoba mengontak temannya untuk menjadi reseller, melayani langsung para pembeli (via IG atau WA), mengepak, lalu membawanya ke kurir. Ini pengalaman baru buat Rana, dia tidak terlalu menyukainya, tapi ya tetap dijalani. Untuk menyemangati, Papa bercerita kepada Kirana soal Dee Lestari, yang dulu juga melakukan hal yang sama; dan pasti lebih berat karena semua dilakukan sendiri (mulai dari layout, desain cover, pengepakan, promosi, dll; karena Dee menerbitkan secara indie).
Memang awalnya, saya yang mendorong Kirana untuk menulis novel ini. Saya merasa, para remaja Indonesia penting untuk paham, apa yang sebenarnya terjadi di Palestina, bagaimana kehidupan anak-anak muda di sana. Selama ini, novel-novel Indonesia soal Palestina kebanyakan ditulis dengan “heroisme” ala Ikhwanul Muslimin (karena para penulisnya simpatisan IM). Padahal sebenarnya anak muda di Palestina itu sangat plural, memang ada yang pro-IM, tapi sangat banyak yang “biasa-biasa saja”. Bahkan ada banyak kaum Kristiani di Gaza maupun Tepi Barat. Perjuangan bangsa Palestina melawan penjajahan Israel tidaklah perang antaragama, melainkan perjuangan melawan penjajahan. Bangsa Indonesia juga selalu setia mendukung Palestina, karena mandat UUD 45 adalah “penjajahan di muka bumi harus dihapuskan”.
Alhamdulillah, Kirana tertarik melakukan riset, membaca banyak buku dan artikel soal Palestina, sampai akhirnya mampu menulis novel ini. Kisah di novel ini tentang kehidupan anak-anak muda Gaza, luka mereka, juga semangat dan suka cita. Tokoh utamanya Nisreen alias Dian, seorang Muslimah dan Michael, seorang Katolik. Apa yang terjadi pada mereka?
Jawabannya, silakan dibaca langsung di novel
****
ENDORSMENT
Pahit, sedih, ngilu bersamaan dengan
harapan di tanah Gaza dalam satu waktu, menjadi
cerita yang indah dalam fiksi berbasis riset ilmiah
karya Kirana. Saya getir, tapi anehnya juga tersenyum
Saya ngeri, tapi anehnya, saya sekaligus merasa
tenang.
**Kalis Mardiasih, penulis buku Muslimah yang
Diperdebatkan dan aktivis perempuan
Selain itu, cara Kirana menggabungkan apa yang
benar terjadi sama apa yang ia pikirkan tuh keren
banget!
**Salsadira Fitriatul Yaqin, mahasiswi Ilmu Politik
Universitas Padjadjaran
Sketsa Gaza melukiskan kondisi Gaza dengan sudut
pandang yang unik dan bahasa yang ringan.
Good job, Kirana.
**Hilmi Dhiya’ul Haq, Koordinator Youth’s Empathy and Solidarity
Pembelian buku bisa via Tokopedia atau Shopee (Diva Press), atau WA ke penerbit (WA Nita: 081804374879), atau langsung ke Kirana (bila ingin novel bertanda tangan penulis) dengan cara kirim DM ke IG Kirana.