Saya suka sekali melakukan perjalanan, terutama ke tempat-tempat baru. Ke tempat yang sudah bisa didatangi pun, saya juga suka. Misalnya, perjalanan ke rumah ibu mertua. Saya selalu menikmati pemandangan di perjalanan dan berkali-kali bilang, “Eh liat itu sawahnya [atau langit, atau gunung], indah banget ya?”
Padahal, saya kan sudah ratusan kali melewati jalan yang sama? Tapi selalu saja terpesona lagi dan lagi.
Penyebabnya adalah perubahan suasana hati dan cara berpikir saya. Sungguh, hati yang bahagia akan berdampak pada mata: bagaimana engkau melihat dunia.
Dulu, perjalanan ke rumah ibu mertua terasa sangat menjemukan. Karena, ada beberapa hal yang mengganjal di hati (ya biasalah, banyak juga para ibu-ibu muda yang mengalami problem serupa). Tapi seiring bertambahnya usia, setelah saya ikut berbagai pelatihan perbaikan diri (misalnya Neurosemantic ++ dengan pak Prasetya M. Brata yang pernah sedikit saya ceritakan di sini) dan self healing dengan bu Yuli Suliswidiawati, hidup menjadi jauh lebih menyenangkan. Apakah orang-orang di sekitar saya berubah? Tidak. Tapi, cara saya memandang dan mempersepsi kata-kata mereka jauh berubah.