MP-ers

[foto-foto yang diupload di page ini lenyap karena ter-link ke multiply/blog saya yang lama; dan multiply.com skrg sudah dilenyapkan oleh pemiliknya sendiri]

Sejak 2005, saya aktif ngeblog di Multiply. Sungguh sebuah pengalaman luar biasa. Saya hari ini, akan jauh berbeda seandainya pada tahun 2005 itu saya tidak bertemu dengan multiply. Bersama teman-teman multiply, saya ‘tumbuh’ dan akhirnya menjadi saya yang hari ini… Sedih sekali, akhirnya para blogger Multiply digusur oleh pemiliknya.

Ini tulisan saya ttg MP yang dimuat di Media Indonesia 7 Desember 2008. Saat itu, MI secara khusus meliput aktivitas MPID.

Di halaman ini juga saya posting beberapa foto kopdar bersama MP-ers (=Multiplyers)
****
Multiply, A Place Where Hearts Meet

Desember 2005. Sebuah paket berisi buku terbang melintasi benua, dari sudut barat kota Teheran hingga mencapai sebuah sudut kota Nashville, USA. Tiga bulan kemudian, sebuah paket berisi buku cerita anak, lontong instant, dan agar-agar bubuk telah datang ke Teheran, dikirim jauh dari Nashville.

Juni 2006. Tengah malam di Teheran, seorang ibu mencurahkan berbagai keresahan hatinya pada temannya di Dusseldorf via Yahoo Messenger. Dia tidak bisa tidur dan mengalami sedikit keresahan pasca melahirkan anak keduanya.

September 2006. Larut malam di Teheran, seorang ibu sambil memangku bayinya mengedit sebuah buku sambil berkomunikasi via internet dengan temannya di Arkansas , yang juga tengah mengedit buku yang sama. Buku itu ditulis oleh para ibu yang tinggal di berbagai kota: Massachussets, Nashville, Jakarta, Yogyakarta, Canberra, Aachen, Frankfurt, Mandalay, dan Kairo; menceritakan pengalaman sendu yang sama-sama pernah mereka alami sesaat setelah melahirkan anak (dan sebelumnya, pengalaman baby blues itu mereka diskusikan via internet). Buku itu diterbitkan Februari 2007 oleh sebuah penerbit di Bandung.

Februari 2008. Puluhan orang berkumpul di Kafe Buku Depok, banyak di antaranya sebelumnya tak saling kenal, apalagi saling sua. Namun mereka bersatu dalam membuat buku One Gigabyte of Love yang berisi 53 tulisan seputar cinta. Royalti buku akan diserahkan untuk membantu pengembangan perpustakaan bagi anak-anak tak mampu di Rumah Cahaya Penjaringan, Jakarta.

Ibu yang tinggal di Teheran itu adalah saya (dulu, kini sudah pindah ke Bandung). Melalui internet, secara ajaib, saya menjalin sebuah pertemanan yang unik dengan banyak orang. Semua perempuan yang saya ceritakan di atas tak pernah saling kenal sebelumnya, apalagi saling bertemu muka. Namun, hati-hati mereka telah dipertemukan oleh sebuah situs blog bernama Multiply. Mereka umumnya hanya saling bercerita tentang kehidupan sehari-hari, tentang kerepotan mengurus anak, laporan tentang celoteh lucu anak, masakan apa yang dimasaknya hari ini (lengkap dengan foto dan resepnya) atau hanya sekedar memposting foto tanaman apa yang ditanamnya di taman rumah. Bahkan kalau perlu, hanya sekedar menulis satu kata: Sediiiiih….! Dan komentar-komentar menenangkan akan segera berhamburan. Ada apa Mbak sayang? Peluk jauh ya…! Semoga Mbak baik-baik aja… Komunikasi intens di Multiply membawa mereka untuk berkomunikasi langsung via telepon, chatting, saling berkirim hadiah, atau bahkan akhirnya saling berkunjung dan bersua, entah itu di luar negeri atau di Indonesia.

Pertautan hati itu ternyata bukan hanya saya yang mengalaminya. Hampir setiap mp-ers (julukan untuk blogger di Multiply) yang intens, punya cerita indah tersendiri dari pertautan hatinya dengan mp-ers lain. Kehangatan dialog antar mp-ers bisa terlihat di kolom ‘reply’ pada jurnal-jurnal mereka. Mulai sekedar bertukar canda hingga sumbang saran dan curhat. Bahkan ada seorang ibu blogger yang demikian disayangi para blogger muda, sehingga si ibu dipanggil Bunda dan ‘anak-anak Bunda” pun membentuk Club Anak Bunda. Berita kesedihan, sakit, ulang tahun, pernikahan, kelahiran, seolah menjadi berita untuk semua dan menjadi perhatian bagi semua. Tak hanya sekali dua kali undangan pernikahan diposting terbuka lengkap dengan peta lokasi, mempersilahkan rekan2 sesama mp-ers utk hadir. Kelahiran anak langsung diposting hari itu juga, seolah memberitahukan pada para “om-tante” si bayi di Multiply.

Oya, tentu saja, sebagaimana interaksi antar manusia di dunia nyata, interaksi di dunia virtual pun tak luput dari friksi dan ketegangan. Tak sekali dua-kali terjadi perdebatan panas di Multiply, yang terkadang hanya disebabkan soal suka-atau-tak suka pada sebuah film tertentu atau penjiplakan blog entry tanpa izin yang dilakukan sesama mp-ers. Saya pun pernah panas-dingin karena di blog saya pernah terjadi perdebatan yang cenderung kasar dan berbau SARA. Di saat-saat seperti ini, sangat terasa adanya persahabatan yang intens, karena, ada diskusi di balik layar (melalui fitur personal message) yang memberi dukungan moral.

Pertautan hati antar mp-ers yang semula sifatnya personal, semakin meluas setelah difasilitasi oleh para mp-ers muda yang enerjik dan siap bekerja keras. Mereka mencetuskan komunitas bernama Multiply Indonesia (MPID). Atas nama MPID, para mp-ers Indonesia menggalang dana untuk menggelar berbagai bakti sosial. Dan baksos pun menjadi salah satu ciri khas MPID dalam setiap kopi darat (kopdar)-nya. Sudah lebih dari 30 kali kegiatan bakti sosial yang dilakukan oleh sejak dicanangkannya MPID tanggal 9 April 2005. Ajaibnya, di tengah zaman yang penuh kecurigaan satu-sama lain ini—bahkan menitipkan zakat ke lembaga zakat pun sebagian orang merasa ragu— penggalangan dana spontan hingga mencapai puluhan juta rupiah bisa dilakukan oleh anggota komunitas ini, dikirim oleh orang-orang yang sebagian besarnya belum pernah saling bertemu, namun jelas, hati mereka telah saling terpaut.

——-bagian ini diedit di koran———-
Meski komunitas ini cair tanpa struktur organisasi yang standar, kegiatan-kegiatan sosial MPID tetap bisa berjalan lancar. Tentu saja, hal ini bisa terwujud karena ada mp-ers yang mau secara sukarela menerima tanggung jawab pengelolaan kegiatan-kegiatan itu. Dan secara sukarela pula, mp-ers dari berbagai kalangan, tua dan muda, berkumpul dalam acara-acara Baksos itu. Dan tentu saja, mengelola acara seperti sangat berat, bila tak diiringi ketulusan hati. Pinkq, seorang mp-ers menulis dalam blognya usai acara Baksos di Rumah Cahaya Penjaringan (2007) dalam rangka ultah MPID ke-3, “Walau berawal dari dunia maya, niat mewujudkan untuk pertemuan di dunia nyata memang tak semudah yang dibayangkan, penuh dengan kerelaan memberikan waktu, tenaga, pikiran, uang dan perasaan pastinya. Persiapan disana-sini namun tetap menyatukan berbagai macam kepala adalah menjadi hal yang tak gampang. Semua itu akhirnya terbayar dengan melihat senyuman adik-adik yang riang, melihat senyuman MPID-ers yang asik kenalan sana-sini, melihat satu sama lain saling menyemangati ketika yang satu lelah, membantu ketika yang lain kesulitan..dan semua itu takkan ternilai oleh nominal yang bernama uang…”
———–edited—————-

Apa yang menggerakkan mereka? Lagi-lagi, jawabnya adalah keterpautan hati. Dan Multiply, adalah tempat di mana hati-hati itu bersua dan menjalin persahabatan. A place where hearts meet.

*******

Kopdar dengan Mbak Ratna dan Imazahra di Gramedia BSM Bandung, Januari 2008

Saat itu buku saya baru terbit… dan dipajang di rak khusus..senangnya..

Juga ada buku saya sebelumnya..yang alhamdulillah best seller..

Kopdar &Launching Buku Bersama MP-ers: One Gigabyte of Love

(Reza di acara launching..pede banget maju ke depan..)

Jika saya melihat diri saya sendiri hari ini, sering ada rasa heran melintas. Bayangkan, seorang Dina kok bisa tiba-tiba menulis buku?

Kok bisa…? Kok bisa…?

Tentu, jawaban primernya adalah : “Semua itu karunia Allah, Dia-lah Maha Pengatur”

Tapi, ada jawaban sekundernya, yaitu, antara lain: berkat nge-blog di multiply.

Trus, siapa yang mendorong Dina nge-blog?

Jawabannya: Mbak Helvy Tiana Rosa!

Saya ingat banget, hari itu, bulan Maret tahun 2005 di Teheran, kami baru beli computer, baru pasang telpon, dan baru punya akses internet. Allah pula yang mengatur, saya browsing ke sana-sini, sampai akhirnya bersua dengan blog Mbak Helvy. Saya berhari-hari memelototi blognya, dan ujung-ujungnya, saya bertekad untuk memiliki blog sendiri di multiply. Singkat cerita, berkat nge-blog saya jadi terlatih menulis, mendeskripsikan sesuatu, belajar dari tulisan teman2 sesama blogger multiply, mendapat banyak inspirasi, dan..akhirnya… terbitlah buku-buku itu.

Kini, Februari 2008, tiga tahun kemudian, tanpa disangka-sangka, ada satu tulisan saya yang diterbitkan bersama-sama dengan tulisan Mbak Helvy dalam satu buku! Luar biasa. Masih belum cukup, dalam acara launching buku itu di Depok, saya berjumpa dengan Mbak Helvy, dan mendapatkan kesempatan untuk mengucapkan sebuah kalimat, langsung kepadanya, “Mbak Helvy yang menginspirasi saya untuk menulis.”

*Yah, tepatnya sih “menginspirasi saya untuk nge-blog”, tapi kan nge-blog itu menulis juga.*

Nah, kok bisa tulisan saya terbit di buku yang sama dengan tulisan Mbak Helvy?

Jawabannya: berkat Multiply (lagi!) MP emang keren ya 🙂

Kok bisa?

Ya bisalah…

Jadi, ceritanya, para blogger multiply Indonesia menerbitkan buku yang bertema cinta, dan hasil penjualan buku itu untuk amal, antara lain untuk membina perpustakaan bagi anak-anak tak mampu di Rumah Cahaya. Nah.. buku itu kini sudah terbit, judulnya One Gigabyte of Love. Isinya tulisan 53 multiply-ers yang unik-unik, sebagian mengharukan, sebagian membuat kita merenung, dan sebagian lagi… ah… baca sendiri ya… Ayo… Multiply-er Indonesia rame-rame beli buku ini..ya? Semakin banyak yang beli buku ini, semakin banyak pula anak-anak kurang beruntung di luar sana yang akan tercerdaskan melalui perpustakaan.

Nah.. di kopdar Depok itu saya akhirnya ketemu dgn teman2 MP-er.. ada Lena.. Mbak Ade Siti Barokah..Uda Tian..Deeyand… ketemu Uni Wirda lagi.. ah banyak deh pokoknya (yg lupa kesebut maaf ya). Dan.. tentu saja…ketemu Mbak Ari, akhirnya… 🙂

Kopdar dengan Teh Tina ( Agustus 2008)

Kopdar dengan Teh Merlyna  Agustus 2008

Kopdar MP-ers Bandung, Bukber dan Baksos di Panti Asuhan

(Kirana, Reza, dan teman2 di panti asuhan)

(Adjeng, uni Desti, Dina, and kids)

with mba Ari, yang didaulat jadi ibu Presiden MP-ers..:)

Kunjungan-Kunjungan

Salah satu bentuk kedekatan yang terjalin di antara MP-ers adalah saling berkunjung…bahkan mereka mau jauh-jauh datang ke rumah kami di pinggiran Bandung..jauuh.. Sayang tak semua sempat terekam kamera, ini beberapa di antaranya:

(kunjungan Imazahra, Feb 2009)

Juli 2009, Ima dianterin tengah malam oleh Winda, and the gank. Wah rame deh.. ini judulnya “Midnite Kopdar at Rancaekek” haha.. Ada Winda, kang Surya, kang Joko, dan Nie & son.

Saat launching buku putri saya Kirana, 28 Juni. Mba Intan dan dua anaknya datang ke acara itu. Jadi kita sekalian kopdar deh. Seru deh ngobrolnya, gak abis-abis, sayang kami buru2 harus pulang ke Bdg. See u next time, insya Allah, mba Intan…:)

tgl 14 Juli, kopdar asyik dan rame banget, dengan.. tralala… mba dokter Agnes! Mba Agnes yang cantik itu kan pulang dari Belanda, mau liburan… jadilah kita janjian di Pizza Hut Cimahi, bareng ni Eva, mba Ary, ni Desti. Ngobrolnya..duh, gak abis-abis, gak nyadar waktu berlalu, sampai daku ketinggalan kereta balik ke Rancaekek. Akhirnya kopdar dilanjutkan di rumah ni Eva. Itu pun ngobrol ga beres-beres, nyaris ketinggalan kereta lagi. Untung sempat juga, sampai di stasiun Cimahi diantar mba Ary tepat lima menit sebelum kereta datang.

Yulis dan keluarga (di rumah Dina, Feb 2010)

(ini kopdar di Cimahi, ki-ka: uni Eva, mba Sofie, Dina, mba Ary, 30 Juli 2008)

MP-ers Amrik

Juni-Juli ada beberapa momen berkesan, di antaranya bertemu dengan MP-ers dari Amrik.. tralaaa.. Mba Mamiek, Mba Sofie, dan teh Merlyna.. wow.. 🙂

Dengan mba Sofie dan teh Mer, sebenarnya sudah pernah kopdar dua tahun yll (Juli/Agustus 2008). Pertemuan kali ini, ga sempet ngobrol banyak sama mba Sofie (karena rame dan heboh dengan urusan anak-anak), tapi sepertinya mba Sofie tambah pinter aja (keliatan dari wajahnya, hehehe.. padahal dari dulu mah emang pinter dong). Nah..kalau teh Mer.. hm.. tambah ceria dan dewasa hehehe.. Kalau dulu, 2008, kesan profesor yang lucu -dan suka lupa- seperti tergambar di blognya keliatan banget.. kalau sekarang.. jadi keibuan gituh.. hihihi..ya iyalah kan udah jadi ibu-ibu.. jadi istrinya kang James:)

Dengan mba Mamiek.. akhirnya..setelah lama dinanti-nanti.. kami bertemu jua untuk pertama kalinya… Duh, kenangan masa lalu, tahun 2006, saya dan mba Mamiek sama-sama menjadi penyusun buku “Oh Baby Blues), kami chat bareng Tehran-Arkansas (saya tengah malam di Tehran, sambil memangku Reza yang waktu itu masih bayi; mba Mamiek di Arkansas..jam berapa ya..? sore kali ya..? lupa..).

Kopdar dengan Mba Mamiek dan mba Sofie berlangsung di rumah uni Desti dan dihadiri juga oleh uni Eva Nukman. Yah, geng Cimahi lah, pada ngumpul. Saya aja yang jauh-jauh dari Rancaekek nih. Malemnya kami (saya, Rana, Reza) nginep di rumah ni Eva.. jadi puas deh ngobrol2nya lanjut sampai besok paginya.. 🙂 Oiya sempet ada insiden, anak2 kan pada loncat2 dari tempat tidur tingkat-nya Maryam.. Reza sampai terkilir kakinya dan baru sembuh setelah diurut sama tukang urut di Padang..ada2 aja..:D

Nah, kalau kopdar sama profesor cantik bernama Merlyna 🙂 berlangsung sederhana tapi heboh juga, di ruang tunggu D’Peron. Yah.. lumayanlah meski gak disediakan makanan (cuma minuman, itupun ternyata minuman instant semua), tapi puas juga ngobrol sekitar 2 jam di sana. Sempat terjadi insiden diriku ketinggalan kereta ke Rancaekek, akhirnya ngobrol diperpanjang sedikit lagi untuk menunggu kereta berikutnya yang ternyata adalah kereta ekonomi. Alhamdulillah di tengah kepadatan penumpang, ada orang yang mau memberi kami tempat duduk. Kalo enggak, bisa sengsara juga deh.. Reza kan udah ngantuk berat..

Saat kopdar dengan teh Mer, Kirana seperti biasa, ‘ngerjain’ aunty Mer, minta digambarin; dan teh Mer gambar putri duyung pakai gitar. Sampai di rumah, Kirana meniru gambar itu, tapi diganti, putri duyungnya pake biola:)

Yah, pokoknya seru banget deh, semuanya. Terimakasih temen2 MP-ers yang baik.. I did enjoy the kopdar very much:)

(Juni 2010, ki-ka: Sofie, Desti, Eva, Mamiek, Dina)

(Kopdar lagi dengan teh Mer dan ni Desti, Juli 2010)

(Yuni-Ima datang ke rumah kami, 17 Juli 2011)

(Dengan mbak Inci dan Imazahra Agustus 2011)

(Vera, Shanti, Winda, Dina, Tia, di Jonas Photo, Feb 2011)

(Erik, siapa ya..lupa, Tia, dan mas Wib, Jonas Photo)

Setelah bertahun-tahun kenal via multiply, sempet ngobrol2 di telpon Tehran-Paris, Paris-Rancaekek (hihihi), akhirnya, saya bisa juga bertemu dengan Ita (sikrit) dan suaminya, Pat:) Kami kopdaran di tempat Ita nginep, hotel Savoy Homan, Jln. Asia-Afrika.

4 thoughts on “MP-ers

    • hiks..nggak kumplit sama sekali Shanti..krn keterbatasan waktu hanya sedikit yg saya pindahin ke sini.. mau pindah massal dengan menggunakan berbagai tools yang diajarkan teman-teman MP, buat saya terlalu rumit, segini juga alhamdulillah banget jurnal2 bisa terselamatkan meski komen2nya ga keangkut..

    • hwaaaa.. iyaaa.. baru nyadar; waktu itu sy copy dari album mp lalu di-paste di sini; jadi nggak upload ulang dari laptop… hwaaaaa… sedihnya.. 😦 masih ada sih file foto2nya..tapi saking banyaknya, entah ada di folder yg mana..:(

Leave a reply to dinasulaeman Cancel reply